Anda setuju kelas Murai tangkapan hutan di hapus di setiap lomba ?

Monday, August 15, 2016

karut marut lomba burung kicauan di indonesia


wih sudah lama yah saya tidak membuat tulisan ataupun artikel untuk para sahabat, Ada artikel menarik dari omkicau.com yang ingin saya share

https://omkicau.com/2016/07/28/penyebab-karut-marut-lomba-burung-kicauan-di-indonesia/

Begini kalimatnya :

Dulu ketika saya kali pertama masuk kota Solo, akhir dekade 1990, saya suka sekali main ke Taman Balekambang. Di sana orang bareng-bareng menggantang burung. Yang membawa burung cendet ngumpul bareng di satu tempat dan yang membawa branjangan juga ngumpul di tepat tertentu juga, demikian pula dengan pembawa jenis-jenis burung lainnya. Mereka paspus kebul-kebul ngrokok bareng dan srutap-srutup minum teh nasgitel atau kopi panas sambil mengamati dan menikmati burung-burung yang sedang berkicau bersahutan. Tidak ada penilaian tidak ada teriakan.

Saat itu, tak ada pakem kicauan yang bernama irama lagu, durasi kerja, nagen apalagi nama-nama seperti ngeplay, ngentrok, jambul dan sebagainya. Adanya hanya satu pakem: persahabatan.
Para peserta gantang bareng itu tidak dikutip biaya pendaftaran. Paling mereka dikutip uang seribu dua ribu rupiah yang akan diberikan kepada tukang sapu setempat.
Tetapi suasana itu sudah mustahil ditemukan saat ini seiring dengan semakin ramai dan berkembangnya arena lomba burung berkicau. Kebersamaan kicaumania sekarang adalah kebersamaan dalam kecurigaan.

***

Pakde saya ini Guyon yah *curcol .. semngat dhee

1 comment:

  1. saya sangat senang sekali sama pembahasan burung murai batu, burung yang g ada matinya visit juga master kicauan

    ReplyDelete