Penulis selama ini mencoba mengamati, mencermati dan memahami Blue print para peternak Murai Batu.
Banyak cerita unik mengamati sahabat yang beternak Murai batu, ada yang memulainya dengan modal besar kemudian hunting Pejantan jawara disetiap lomba ada pula yang saling bekerjasama peternak dan pemain saling menguntungkan (sang pemain memainkan menghasilkan prestasi kemudian di ternakan oleh rekannya kemudian hasilnya di bagi dua) dan seorang investor dengan sahabatnya yang merawat peternakannya, Sebagian besar yah seperti itu.
Kalimat pembuka penulis diatas tidak terlalu penting yang terpenting adalah Blueprint awal dari sebuah peternakan, cita cita yang tinggi seorang peternak dan semangat untuk berusaha untuk menggapai cita cita tersebut. Dari situ kita akan tahu kualitas dari hasil peternakan tersebut, sejatinya peternak menurut penulis adalah yang terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil ternakannya.
Salah satu prinsip yang saya kutip dari seorang sahabat
“ Prinsip Utama yang harus di PEGANG TIDAK BOLEH KELUAR untuk breeding Murai batu lomba adalah harus dari trah burung bagus (
sebisa mungkin dari trah juara), tidak mesti mantan burung juara yang kita ternak karena burung juara belum tentu menghasilkan anak yang juara. Indukan bisa diambil juga dari saudara si jawara, atau anak betina si jawara atau cucu jantan si jawara tersebut”
Tulisan penulis diatas sepertinya terlalu serius bila kita ulas pastinya akan ada bab 1 seri 1, bab 2 seri 2, bonus page bla bla bla hahah nah boleh saya tambahin lagi secara singkat agar anda tidak kecewa ketika mengadopsi murai hasil ternakan “Kualitas dari Murai batu ring yang baik untuk diadopsi menurut penulis adalah dari peternak yang sangat memperhatikan beberapa kriteria dibawah ini :
asal habitat asli, trah indukan betina, katurangga indukan jantan dan betina, prestasi indukan jantan, trah indukan jantan, karakter suara indukan jantan, Panjang ekor indukan jantan dan betina, gaya main indukan jantan, basic blood galur murni dll sepanjang tol cipali hahaha”
Mari kita bercerita based on true story saja sekedar bacaan ringan ,- Kategori peternak yang penulis tulis diatas sejatinya memang harus seperti itu “yah harus, wajib” tapi kadang kenyataan nya berbeda tapi kedepannya akan diatas, ada satu yang belum penulis sebutkan dan selalu di simpan di benak penulis. Mari kita melawan arah (anti mainstream is destiny) mengamati sebuah ketetapan atau takdir lupakan sejenak tulisan saya diatas ya.
17 Februari 2015 tahun lalu saya tidak sengaja berbincang dengan seseorang pembeli juga ketika membeli kroto di sebuah toko burung sahabat saya di daerah tangerang selatan, alhasil dari perbincangan adalah ternyata dia seorang peternak Murai yang saat itu sudah berjalan peternakannya sekitar 3 tahun. Semakin serunya obrolan kita berdua saat itu juga “bada ashar saya memutuskan untuk melihat langsung indukannya.
Sahabat yang baru saya kenal tersebut bernama Bang Udin asli betawi tinggal didaerah dekat perumahan saya, di samping kokohnya tembok pembatas antara komplek Bintaro sektor 9 dan perkampungan. Saat itu bang udin mempunyai 3 kandang penangkaran disamping pojok rumah Ayahnya yang sederhana tembok yang dilapisi gubuk kayu yang saya pijak pun tanah bukan ubin khas betawi daerah saya. saat memasuki tempat penangkarannya terdengar indukan jantannya ramai bertarung menurut saya dari 3 indukannya bermateri mewah. Yang penulis pahami adalah sebuah emas di rumah yang sangat sederhana dari seorang yang sangat sederhana hidupnya, ketika melongo ke sebelah perumahan mewah yang saya lihat hanya sosok rumah tok. (hahaha Penulis ngelantur syairnya hanya ungkapan dari penghobi kicaumania).
Bang Udin ini sosok yang tidak banyak bicara tentang pembahasan yang tinggi tinggi jawaban indukan Murai Medan x Murai Medan. ternyata Ayahnya dahulu adalah hansip di perumahan saya dari jaman saya kecil tapi karena usia yang makin renta dan beliau sering sakit sakitan sudah tidak mampu jaga malam sebagai hansip. Sekedar melepas rasa penasaran karena sudah lama juga tidak bertemu Pak Slamet Ayah Bang Udin tersebut maka berceritalah Pak Slamet kepada penulis dan itu inti dari Artikel ini.
Trotolan Murai hasil breeding bang udin
Si Ayah memang membanggakan anaknya yang satu ini, jadinya mungkin cerita anak berbakti versi Ayahnya. Untuk hidup selama ini Bang Udin sebagai tulang punggung keluarga, nah anda mengerti kan sekarang jadi gawsah saya jelaskan detailnya pemahaman Anak berbakti kepada keluarga hahaha.
Begini cerita awal sukses nya peternak versi Pak Slamet
“awalnya dia menemukan burung murai yang lepas bertengger di pohon nangka depan rumah, dengan segala macam cara intinya berhasil ditangkap mungkin memang karena Rejeki dan jodoh. Tapi setelah ditangkap dan dipelihara ternyata ada info sang pemilik adalah tetangga saya sendiri Bapak Tambunan (burungnya lepas karena masalah sepele pintu sangkarnya lupa ditutup hahaha)
Pak Slamet ayah dari Bang Udin mengembalikan burung tersebut setelah ciri ciri nya sesuai dari info si pemilik.. (nah itu cerita tentang seorang hansip jujur dan berintegritas, gawsah penulis ceritakan yah detailnya.. keluar jalur lurr hahaha) Tahukah anda apa yang terjadi ketika hendak dikembalikan, tetangga saya tersebut menyuruh Bang Udin untuk merawat burung tersebut, mungkin beliau sibuk bekerja atau apalah apalah.
Sebelumnya Bang Udin selalu selalu dapat order untuk meloloh murai batu dari ternakan sahabat nya di daerah tangerang selatan juga (karena Bang Udin memang banyak menganggur dirumah bila tidak ada kerjaan nya serabutan apa aja) Ok jadi Bang Udin sebelumnya sudah punya pengalaman jadi perawat. Terucaplah sebuah ucapan ayahnya sebuah kalimat yang memotivasi dirinya (dongeng ga sih, okeh lanjut) … Nak kenapa kamu ga coba beternak saja. Ucapan tersebut mungkin didengar sampai kelangit oleh malaikat, kemudian dimudahkan jalannya oleh Tuhan. Istimewa
hasil jerih payah yang terbayarkan
Niat semakin membara didalam hati menghasilkan semangat dan dipermudah oleh doa Ayahnya. dengan modal pinjaman murai pejantan asli medan dan koneksi teman peternak, pokoknya bagaimanapun caranya harus jadi berkah dan halal. Uang dari hasil jerih payahnya dan bantuan dari para sahabat peternak untuk membuat 1 kandang ternak Murai dan murai betina yang dipinjamkan semua itu dengan catatan bila sudah produksi boleh mulai diangsur pinjamannya. Untuk detail jerih payah ternak Murai batu tidak usah saya jelasin yah
Maksud penulis di artikel ini adalah, bila anda mempunyai niat untuk beternak Murai Batu langsung saja dimulai tidak usah dipikirkan susahnya, salah satu alasan yang paling banyak diucapkan adalah “SAYA TIDAK ADA MODAL” bila anda mengucapkan kalimat tersebut anda sudah gagal di phase awal menjadi orang sukses. mulai lah berpikirlah cara mewujudkan cita cita tersebut tentu saja tanpa usaha tidak akan anda dapat karena bila kita berusaha semuanya akan dipermudah kemudian dipersulit sebagai ujian kenaikan tingkat. Kesuksesan yang didapat dari cara jatuh bangun sakit sakitan karena sulit sekali sebenarnya itu adalah anugerah dari TUHAN dan bukan suatu kesulitan, karena ketika anda jatuh kemudian tersungkur dari bisnis. ANDA AKAN PUNYA 1001 CARA UNTUK BANGKIT, karena anda sudah lulus ujian diatas. Setelah itu anda akan menjelma menjadi seorang peternak yang penulis sebutkan di paling awal artikel ini.
Semoga bisa memotivasi para peternak pemula atau baru yang berandai andai,
Berikut adalah management perhitungan yang pernah penulis buat 2 tahun lalu yang sudah dikoreksi oleh peternak senior saya. semoga bisa membantu anda. Tinggal anda cocokan saja harganya dengan harga sekarang.
OPERASIONAL BIAYA PAKAN SELAMA 1 BULAN UNTUK 4 KANDANG TERNAK (4 PASANG MURAI BATU)
Jangkrik Alam 2 kilo (2 karung) /- Rp 60.000 x 2 = Rp 120.000
Ulat Hongkong 1 Kg- Rp 50.000
Cacing tanah (hitungan per-eceran ) /- Rp 5.000 x 10 = Rp 50.000
Ikan gapi (dibutuhkan hanya sebulan 3x pemberian …. (estimasi biaya kemungkinan)/- Rp 5000 x 5 = Rp 25.000
Kroto perbulan 3x pembelian (1 ons Rp. 30.000 x 3 = 90.000)
Vitamin & obat-obatan 30,000
************************* Total
120.000
50.000
50.000
25.000
90.000
30.000
-------------- +
Rp 335.000 X 12 bulan = Rp 4.050.000
OPERASIONAL PERAWATAN ANAKAN MURAI YANG SUDAH MENETAS
Perawatan 4 Murai trotol hingga umur penjualan (umur 2 bulan) Biaya Per 2 Bulan
Jangkrik Alam 1/2 kilo (1 karung) /- Rp 30.000 = Rp 30.000
Ulat Hongkong Rp 20.000
Cacing tanah (hitungan per-eceran 1 gelas Aqua ) /- Rp 5.000 x 10 = Rp 50.000
Kroto perbulan 3x pembelian (1 ons Rp. 30.000 x 3 = 90.000
Kandang 4 pcs untuk Perawatan sekaligus kandang jual @Rp.60.000 total Rp.240.000
Krodong 4 pcs Perawatan @Rp.35.000 Total Rp.140.000
8 lampu bohlam pemanas 15watt @15.000 Total Rp.120.000
*********************************************************** Total
30.000
20.000
50.000
90.000
240.000
140.000
120.000
-------------- +
Rp 720.000 = 2 bulan
Rp.360.000 = 1 bulan
Jadi biaya Operasional bulanan adalah 4.410.000 untuk 4 Pasang Indukan
KANDANG TERNAK
Rencana awal 1 kandang untuk modal pertama (hitungan - + Rp 2.700.000)
fasilitas kandang
Box kayu untuk mengeram
3 tangkringan untuk perkandang
Bak mandi
Tempat makan cepuk yg lebar 5 (tempat minum, tempat jangkrik, tempat ulat hongkong, tempat cacing tanah, tempat voer)
3 gembok ( ? )
1 alat pompa ikan aquarium
Terpal untuk kiri kanan depan belakang
Pohon untuk didalam
BIAYA PEMBELIAN MURAI BATU JANTAN DAN BETINA
Burung murai batu medan sepasang Rp 15.000.000 dari peternak Murai (bedol kandang produktif)
Sepasang Murai Batu Medan Hutan bahorok
Dana yang dibutuhkan oleh saya sekarang ini adalah :
Biaya pembelian 4 pasang Murai hutan = jantan 5.000.000 betina 3.000.000@Rp. 8.000.000 Total Rp.32.000.000
Biaya pembelian 4 kandang ternak @Rp. 2.500.000 Total Rp. 10.000.000
Biaya pengadaan 4 set assesoris kandang ternak @Rp. 200.000 Total Rp.800.000
Sehingga Grand Total untuk Fasilitas kandang dan Isinya adalah Rp.42.800.000
Pembelian ring untuk label peternakan, nama indukan dan nomor seri trotol @Rp 3000 per ring minimum pembelian 50 . @Rp 150.000 + ongkir @Rp 25.000 jadi total @Rp 175.000
*Contoh nama di ring Kusumo bf
Pembelian masteran burung “akan di cicil satu persatu dari keuntungan penjualan” (agar trotol Murai yg dipasarkan sudah punya materi isian agar bisa bersaing di pasaran) seperti :
Cililin
Cucak jenggot
Kapas tembak
Tengkek buto
Pentet full isian
Kenari
Ciblek semi
Prenjak
Cucak rante mas
Lovebird
HARGA PENJUALAN MURAI TROTOL UMUR 2 BULAN JANTAN
2 Anakan jantan Rp. 3.500.000 = 7.000.000
2 Anakan Betina Rp. 2.500.000 = 5.000.000
****************************** Total penjualan Rp. 12.000.000/ bulan
Berdasarkan pengalaman peternak yang mapan. Tingkat produksi adalah 50% dari total pasangan yang ada. Sementara tingkat tetas sampai siap jual adalah 50%
Jadi bila ada 4 pasang dengan asumsi berproduksi 2 ekor total ada 8 ekor dengan tingkat keberhasilan sampai siap jual adalah 4 ekor saja. Ini adalah angka yang realistis walau terlihat sangat konservatif
Jadi Hasil Keuntungan perbulan adalah 12.000.000 - 4.410.000 = Rp.7.590.000 untuk 4 pasang
Perlu diingat bahwa diperlukan grace period selama setidaknya 4 Bulan untuk sampai mulai menghasilkan di level hitungan diatas sehingga perlu extra investasi 4.050.000 untuk biaya operasional selama 4 bulan yaitu 16.200.000
Sehingga total investasi yang diperlukan adalah Rp.42.800.000 + Rp.16.200.000 = 59.000.000
Murni Tanpa bagi hasil maka
BEP akan tercapai pada 87.800.000 / 7.590.000 = 11.5 Bulan + 4 Bulan = 15.5 Bulan
Pola yang digunakan harusnya adalah :
Peternak menanggung biaya yang terkait dengan property + operasional harian kandang
Investor menanggung Biaya Indukan saja.
No Pain no gain :-)
Salam sukses koncer 1, Dimas Aryokusumo